Tanggal Rilis Perdana : 15 Agustus 2012
MPAA Rating : Semua Umur
Durasi : 125 min.
Studio : Walt Disney Pictures
Sutradara : Peter Hedges
Diawali dari sepasang suami istri yang sedang diwawancara untuk meyakinkan petugas agar mereka bisa mengadopsi anak yang seharusnya mereka punya. Tapi, petugas Pelayanan Adopsi meresa sedikit ganjil dengan formulir yang tidak terisi penuh. Apalagi dibagian penting yang seharusnya diisi sebagai alasan yang tepat, mereka hanya menulis “Timothy”. Beralasan terlalu sedikit space untuk diceritakan, merekapun menceritakan tentang siapa itu Timothy dan berbagai macam keanehannya.
Setelah putus asa karena tidak bisa mendapatkan anak, meereka dengan sedikit kegilaan berimajinasi dengan berbagai harapan utuk mendapatkan anak. Dan ternyata sebuah mukjizat terjadi. Harapan tertulis yang mereka kubur dikebun belakang rumah mereka menjelma menjadi seorang anak (sekitar 7 tahun ) yang mengaku bernama Timothy dengan beberapa helai daun dikakinya. Mereka senang bukan kepalang saat anak itu memanggil mereka Mom dan Dad. Anak itu memberi banyak perubahan dikeluarga itu. Kesedihan dan kesepian menjadi keceriaan dan kebersamaan yang seakan tanpa henti. Tapi, sebagai orang tua, mereka sayang terlallu berlebihan kepada anak mereka. Hingga, mereka tidak menyadari kalau umur anak itu tergantung pada jumlah daun yang ada dikakinya. Diluar sepengetahuan mereka, Timothy menyembunnyikan semua itu karena ia tahu takkan ada yang bisa diperbuat oleh kedua orang itu.
Sebagai penikmat film, menurut saya, ini adalah teguran yang sangat tepat bagi orang tua diseluruh dunia yang terkadang menyalah gunakan kasih sayang mereka. Sebelumnya, saya ingin Memuji kehebatan akting ketiga peran itu, Jennifer Garner sebagai Cindy, Joel Edgerton sebagai suaminya dan JC Adams yang lucu dan tepat sekali memerankan sebagai Timothy yang menurut saya tidak ada cacatnya. Dan tentu saja itu karena kerja keras crew dibelakang kamera dibawah naungan sutradara Peter Hedges. Baiklah, film ini menurut saya kritik bagi orang tua yang terlalu berambisi dengan kesuksesan anaknya. Memang benar kalau semua orang tua ingin anaknya sukses dan setiap anak pasti juga akan memikirkan tentang kesuksesannya kalau dewasa kelak. Tapi, Cindy Green dan Jim Green disini (yang menurut saya mewakili kebanyakan type orang tua) memperlakuakn anak mereka seolah anak itu adalah mereka waktu kecil yang diturunkan lagi untuk menggapai sesuatu yang tidak mereka miliki sebelumnya.
Ada adegan dimana Cindy dan Jim terlalu membanggakan anaknya tapi, itu mengaibatkan mereka dipermalukan oleh kemampuan anak mereka sendiri. Difilm ini mungkin akan menjadi bumbu lucu yang bsa membuat tertawa. Jujur saya tertawa habis-habisan menonton fim ini. Apalagi diadegan timothy melukis jenggot bos ibunya. Tapi, itu akan menjadi hal yang serius dikehidupan nyata, dimana tidak semua anak yang senang diperlakuakn seperti itu. Dan itu mengakibakan waktu yang seharusnya dihabiskan dengan menyenangkan berlalu dan meninggalkan penyesalan. Ngomong-ngomong, secara keseluruhan, film ini sangat direkomendasikan sekali untuk ditonton. Oya, kata mas Jujur Prananto “Janganlah menonton film tapi mulailah Membaca Film.” Keren, kan guys. J
By. Kell Allan
0 komentar :
Posting Komentar